Teknologi Robot yang Mampu Membuat Bangunan Besar dalam Cetakan Tiga Dimensi Sesuai Permintaan

Kemajuan pesat dalam perkembangan teknologi robotika merupakan salah satu wujud dari semakin meningkatnya peradaban umat manusia. Karena manusia yang dikaruniai akal sempurna dari sang pencipta akan terus berinovasi menciptakan hal-hal baru untuk mempermudah setiap pekerjaan yang semakin kompleks dari tahun ke tahun. 

3D rendering artificial intelligence AI research of robot and cyborg development for future of people living. Digital data mining and machine learning technology design for computer brain.

Robot merupakan seperangkat alat mekanis yang dapat melakukan tugas fisik, baik dengan pengawasan dan kontrol manusia, atau menggunakan program yang sudah ditentukan (kecerdasan buatan). 

Istilah robot berasal dari bahasa Ceko “robota” yang artinya pekerja atau kuli yang tidak kenal lelah atau bosan. Namun tahukah kita bahwa kata robot itu sendiri merupakan akronim atau singkatan dari Dewan Teknologi Pejabat Warga (teknologi mesin penggerak yang dapat dikomando).

Ada banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan oleh robot. Salah satunya dijelaskan oleh makalah yang ditulis oleh Steven J. Keating dkk, peneliti dari MIT Media Lab berjudul “Toward site-specific and self-sufficient robotic fabrication on architecture scales” yang mereka terbitkan dalam jurnal Science Robotics. 

Dimana dari hasil tersebut sebuah sistem yang mampu merekonstruksi atau membuat skala arsitektur bangunan secara otomatis dan mudah untuk disesuaikan dengan keinginan pelanggan. 

Kemudian sebagai bahan penelitian mereka sudah berhasil membangun kubah dengan diameter 14,6 meter dan tinggi 3,7 meter dengan waktu di bawah 13,5 jam. Kemudian, bentuk robot yang mereka buat berupa mobil (mobile robot) dan menggunakan baterai sebagai pemasok energi utamanya. 

Selain baterai, juga dipasang beberapa panel surya yang menangkap energi dari matahari sehingga robot bisa bekerja terus menerus selama matahari masih bersinar. Baterai dan panel surya yang terpasang dapat ditingkatkan kapasitasnya, semakin banyak baterai dan sel surya yang dipasang, semakin lama robot dapat bekerja. 

Selain itu, robot dapat bergerak dengan kecepatan maksimum 0,5 meter per detik atau setara dengan 1,8 km per jam. Seperti dilansir IEEE Spectrum, teknik rekonstruksi yang digunakan adalah teknik DCP (Digital Construction Platform). 

Sistem DCP merupakan teknologi modern yang sangat berbeda dengan teknologi konvensional dimana selama gedung dibangun sistem akan dipantau secara terus menerus (real-time) menggunakan komputer. 

Lebih lanjut mereka menjelaskan bahwa teknik konstruksi yang digunakan DCP sangat mudah. Penyemprot dipasang di ujung selongsong kecil yang menggabungkan dua bahan kimia menjadi busa poliuretan cair yang cepat mengembang dan mengeras. Kemudian DCP bisa diprogram sesuai keinginan pengguna untuk membuat bangunan lain.

Kedepannya, robot ini diharapkan bisa digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan berbasis teknologi cetak tiga dimensi yang cepat, hemat biaya, dan mandiri. Robot semacam ini diharapkan dapat berfungsi secara optimal di daerah yang terkena bencana alam yang dituntut untuk membangun perumahan dalam jumlah besar dengan cepat dan murah. 

Namun ada dua kelemahan pada robot, yaitu dari segi ketahanan sumber energi penggerak robot dan bahan bangunan. Untuk mengatasi masalah energi, secara hipotetis, dapat digandakan jumlah sel surya dan baterai yang terpasang. 

Sedangkan untuk bahan bangunan tidak perlu menggunakan bahan busa seperti pada hasil penelitiannya karena peneliti juga telah berhasil melakukan percobaan awal dengan electro-sintered powder glass, thermally deposited ice, dan compressed soil yang mengandung serat kerikil dan jerami.

Nah itulah dia pembahasan tentang Teknologi Robot yang Mampu Membuat Bangunan Besar dalam Cetakan Tiga Dimensi Sesuai Permintaan. Semoga artikel ini bermanfaat.